watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
Pengalaman pertama ber mansturbasi

Sebelum aku mengisahkan tentang pengalaman
pertamaku bermain sex dengan pasangan, ada
baiknya aku ceritakan dulu pengalaman pertamaku
bermain sex solo atau bermasturbasi, karena jauh
hari sebelum aku melakukan hubungan sex, aku
sudah sering melakukan masturbasi.
Aku sejak kecil memang sudah tidak suka dan tidak
pernah mau memakai BH. Kebiasaan ini berlanjut
hingga kini. Hal ini tentu membuat kedua orang
tuaku jadi kelabakan. Sejak duduk di bangku Sekolah
Dasar, aku hanya memakai kaos singlet di dalam
hem seragam sekolahku. Mungkin kebiasaan
memakai singlet sejak kecil inilah yang membuatku
hingga saat ini lebih leluasa memakai T Shirt yang
lebih mirip singlet itu.
Demikian pula saat aku duduk di bangku SMU, aku
juga hanya memakai kaos singlet di dalam hem
seragam sekolahku. Memang agak mending sih,
ketimbang aku hanya langsung memakai hem saja
tanpa BH di dalamnya, jadi fungsi kaos singletku
adalah sebagai pengganti BH.
Soal CD memang sejak usiaku masih anak-anak, aku
lebih suka yang model sexy, namun saat SD aku
tidak bisa berkutik karena Mamaku yang selalu
membelikan semua kebutuhanku. Baru sejak SMP
aku sudah bisa memilih model CD kesukaanku
sendiri, karena saat itu aku sudah dipercaya untuk
membeli kebutuhanku sendiri, walau uangnya tetap
kudapat dari kedua orang tuaku.
Pada awalnya saat aku masih SMP, model CD yang
kubeli masih biasa-biasa saja, karena untuk CD yang
mini seperti model berenda atau G String rata-rata
harganya masih sangat mahal untuk anak seusiaku,
apa lagi aku dari kalangan keluarga yang hidupnya
hanya pas-pasan.
Baru saat SMU aku bisa membeli dan memakai CD
yang kuidam-idamkan dari sejak masih kecil, karena
saat itu uang sakuku juga sudah mulai agak banyak,
jadi aku bisa menabung dulu untuk membeli
penutup alat vital yang kuidam-idamkan itu. Dan
saat SMU-lah aku mulai terbiasa dengan memakai
rok mini sebagai seragam sekolah.
Pokoknya sejak aku SMU-lah aku merasakan
merdeka, bisa memiliki dan memakai CD berenda
atau G String yang kuidam-idamkan. Bayangkan
saja modelnya, keduanya hampir sama mininya,
hanya yang satu berenda dan yang lainnya G String
terbuat dari seutas tali nylon. Saat kukenakan
melingkari pinggangku, yang model G String sedikit
ada perbedaan, ada ikatannya di samping kanan dan
kiri pinggangku.
Semua modelnya seperti bikini yang amat sangat
mini, hanya ada secarik kain berbentuk segi tiga di
bagian depan, fungsinya hanya mampu menutupi
bagian depan liang vaginaku. Sedangkan CD
berenda yang kumiliki bagian depannya berbentuk
hati kecil dengan renda di pinggirannya.
Waktu SMP masih belum seberapa, namun baru
saat aku SMU banyak teman sekolahku, baik teman
sekelas atau dari kelas lain termasuk para guruku,
sering menelan ludah saat aku lewat di hadapan
mereka. Karena saat SMP rok bawahanku masih
biasa-biasa seperti layaknya murid wanita yang lain,
namun saat SMU aku sudah berani memakai rok
mini saat sekolah.
Awalnya pihak sekolah memang melarang, namun
lama kelamaan pihak sekolah mungkin bosan juga,
atau mungkin juga kepala sekolahku merasa ada
baiknya bisa ikut menikmati memandang pahaku
yang mulus (Haa.. Haa.. Haa..!). Bukan GR lho, aku
sejak kecil memang sudah cantik dan selalu menjadi
bintang sekolah, bukan hanya bintang di kelas saja.
Banyak cowok teman sekolahku yang menaksirku
tapi mereka harus mundur dengan patah hati karena
aku memang tidak mau terikat sejak dulu. Aku
paling tidak suka dengan cowok yang egois, yang
jika merasa sudah dekat denganku lalu yang lain
tidak boleh lagi mendekatiku. Aku ingin dapat
berteman tanpa ada ikatan apa lagi paksaan.
Pertama kali aku mengenal permainan sex adalah
saat aku masih SMU, bukan sex sungguhan sampai
ML. Maksudku, kami hanya sampai petting hingga
oral sex saja, istilahku saat itu SSKTR (Sex Sex Kecil
Tanpa Resiko). Bagaimana kisahnya, nanti akan
kuceritakan pada kisahku yang akan datang, untuk
kali ini aku akan menceritakan pengalaman
masturbasiku yang pertama.
Aku pertama kali melakukan masturbasi saat masih
duduk di bangku SMP. Aku sudah lupa waktunya,
namun aku masih ingat saat itu aku masih duduk di
bangku kelas dua SMP. Sebenarnya ada teman
sekelasku yang kutaksir saat itu, namanya Joko.
Anaknya pandai. Dia menjadi temanku saat kelas
dua, karena saat masih kelas satu dia bersekolah di
Solo, dan baru pada kelas dua orang tuanya pindah
tugas ke Surabaya hingga Joko pun harus ikut
pindah sekolah.
Banyak teman-teman cewekku yang juga menaruh
perhatian pada Joko namun Joko anaknya cuek saja.
Tidak seperti teman-teman cowokku yang saat itu
yang sudah mulai puber dan banyak tingkahnya,
Joko anaknya tenang, lebih pendiam dan sedikit
berwibawa. Mungkin ini juga yang membuat
teman-teman cewek lainnya jadi penasaran
padanya.
Saat-saat aku di rumah, aku sering membayangkan
bagaimana kalau seandainya Joko mencium bibirku,
meremas payudaraku yang sudah tumbuh
membesar itu. Bahkan aku juga membayangkan
bagaimana kalau seandainya jari-jari tangan Joko
membelai selangkanganku, menyentuh vaginaku
yang bagian luarnya sudah mulai ditumbuhi bulu-
bulu halus. Aku hanya bisa berandai-andai saja,
namun aku juga tidak mengerti apakah itu yang
dinamakan cinta atau hanya nafsu. Namun itulah
yang kurasakan saat itu.
Saat mandi aku mulai sering meraba-raba payudara,
selangkangan dan daerah erogenku yang lainnya.
Namun aku belum pernah melakukan sesuatu
sampai satu saat aku mengalami orgasme, bahkan
saat itu aku pun belum tahu apa itu orgasme dan
sebagainya. Aku semakin hari semakin asyik
merabai tubuhku sendiri hingga aku mulai tahu
dimana saja letak bagian tubuhku yang paling
nikmat kalau disentuh.
Aku paling senang memainkan klitorisku dengan
ujung jari sambil meremas-remas payudaraku.
Liang vaginaku selalu becek kalau aku melakukan hal
seperti itu. Ada cairan bening merembes keluar dari
dalam liang vaginaku keluar membasahi sekitar
selangkanganku.
Aku semakin berani menggesek-gesekkan jari ke
belahan bibir vaginaku, sambil membayangkan
kalau semua ini dilakukan oleh Joko. Kalau di kamar
mandi aku selalu mengoleskan sabun cair dulu di
seputar bagian luar vaginaku. Lain lagi kalau
kulakukan di atas tempat tidur, sering kugunakan
hand body lotion dulu, kulumuri di seputaran
selangkanganku baru aku melakukan aktifitas.
Licinnya sabun cair atau body lotion tersbut menjadi
lebih licin lagi saat bercampur dengan cairan bening
yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku saat
aku sudah mengalami nafsu yang sangat tinggi.
Kumainkan klitorisku dengan ujung jari, kugesek-
gesekkan sambil tanganku yang satu lagi tetap
meremas-remas payudaraku dan memilin-milin
puting susuku.
Aku merasakan sesuatu yang terasa akan meledak
keluar dari dalam tubuhku, desakannya semakin
lama semakin kuat hingga membuatku menggeliat
tidak karuan. Bibirku terus mendesah menceracau
bagaikan anak kecil yang tiba-tiba terserang demam
yang tinggi, sampai akhirnya aku mengalami rasa
ingin pipis, namun yang terjadi adalah adanya
kedutan-kedutan di vaginaku.
Badanku menggigil hebat sekali, kurasakan ada
sesuatu yang tumpah keluar dari dalam rahimku
memenuhi seluruh bagian dalam liang vaginaku,
membasahi dinding-dinding dalam vaginaku. Aku
tidak tahu apakah ini yang dinamakan orgasme?
Yang jelas setelah itu aku mengalami kelegaan yang
amat sangat luar biasa. Bebanku menjadi hilang,
badanku menjadi ringan, pokoknya sulit dilukiskan
dengan kata-kata.
Belakangan baru kutahu bahwa itulah yang
dinamakan orgasme, karena hal-hal itu makin sering
kualami, paling tidak tiga kali dalam seminggu aku
mengalami hal seperti itu, karena hampir tiga kali
dalam seminggunya aku selalu melakukan
masturbasi.
Terus terang saat masih SMP aku belum berani
membiarkan teman cowokku menyentuhku walau
sebanarnya dalam hati ingin sekali, namun aku
masih takut akan aturan dan norma-norma pada
saat itu. Apa lagi saat itu aku masih perawan dan
pada anak seusiaku sudah ditanamkan betapa
pentingnya arti sebuah keperawanan bagi anak
gadis.
Ini pun mempengaruhi juga caraku melakukan
masturbasi. Aku tidak berani memasukkan ujung
jariku ke dalam liang vaginaku, karena aku takut
keperawananku akan terenggut oleh jari-jariku
sendiri. Padahal pada saat-saat tertentu saat
bermasturbasi, ingin sekali rasanya aku
memasukkan jariku ke dalam liang vaginaku yang
terasa sangat gatal ingin digaruk saja rasanya.
Biasanya hal ini terjadi pada saat aku hampir
mengalami orgasme. Dorongan seperti itu
datangnya kuat sekali. Tapi untungnya semua
mampu kuatasi, aku bisa mencapai puncak
kepuasan hanya dengan memainkan klitorisku
dengan ujung jariku. Sementara jari tangan kiriku
memainkan klitoris, jari tangan kananku
menggosok-gosok belahan bibir vaginaku. Atau saat
jari sebelah tanganku memainkan klitoris, tanganku
yang lain meremas-remas payudaraku sambil
sesekali memilin-milin puting susuku. Libidoku sejak
SMP memang sudah sangat tinggi, aku paling tidak
tahan kalau tidak melakukan masturbasi tiga kali
dalam seminggu, rasanya selalu ingin uring-uringan
saja.
Demikianlah sedikit pengalamanku pertama kalinya
melakukan masturbasi. Kisah ini kutulis untuk
memenuhi beberapa rekan pembaca wanita yang
mengirimkan emailnya padaku. Sekali lagi aku
mohon maaf kepada para pembaca yang
mengirimkan email padaku, kali ini aku tidak dapat
memberikan nomor HP-ku dulu sebelum kalian
penuhi persyaratan yang kuajukan, terima kasih!
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/1027
U-ON

inc Powered by Xtgem.com